Anda bingung memilih jurusan yang terkait dengan ilmu per-komputer-an saat kuliah nanti? Apakah bedanya antara jurusan computer engineering (CE), computer science (CS), information systems (IS), information technology (IT) dan software engineering (SE)?
Maka dokumen bertajuk ‘Computing Curricula 2005′ mudah-mudahan akan bisa membantu pertanyaan di atas. Dokumen tersebut merupakan hasil kerja bareng antara The Association of Computing Machinery, The Association of Information Systems dan The Computer Society.
Ketiga asosiasi kenamaan dunia tersebut bergabung membentuk suatu gugus tugas untuk menyusun kurikulum terkait dengan dunia per-komputer-an, yang kemudian diacu oleh banyak institusi pendidikan seluruh dunia.
Dokumen ‘Computing Curricula 2005′ yang dirilis pada 30 September 2005 itu sendiri secara tegas membedakan antara disiplin ilmu CE, CS, IS, IT dan SE. Perkembangan disiplin ilmu perkomputeran, seperti ditulis dalam dokumen setebal 62 halaman tersebut, terbagi atas dua masa, yaitu sebelum tahun 1990-an dan setelahnya.
Pra 1990-an
Sebelum tahun 1990-an, tepatnya sekitar tahun 1960-an, disiplin ilmu yang berkembang masih sangat sederhana. Untuk urusan utak-atik hardware, dapat memilih electrical engineering (EE) .
Kemudian, masih di masa yang sama, CS lebih banyak bermain di rekayasa software, sedangkan IS lebih kepada mengeksplorasi manfaat hardware dan software untuk membantu menyelesaikan problem bisnis.
Dengan semakin berkembangnya teknologi mikroprosesor berbasis chip (chip-based) yang dimulai pada pertengahan 1970-an, maka secara perlahan CE menjadi suatu ilmu dengan spesialiasi khusus, yang merupakan pemekaran dari EE.
Pasca 1990-an
Singkat kata, akhirnya berbagai disiplin ilmu dalam rumpun perkomputeran saling membentuk diri mengikuti perkembangan jaman. CE menjadi semakin solid dan terpisah dari EE. Kemudian CS berkembang demikian pesat, sehingga disiplin ilmu SE yang sebelumnya berada di dalamnya, akhirnya menjadi mandiri.
Alasannya, karena dibutuhkan suatu keahlian yang sangat spesifik untuk dapat menghasilkan sebuah software yang baik. Saat itu mulai meluas kesadaran bahwa pembuatan software yang baik adalah sangat sulit, sangat mahal dan sangat diperlukan.
Kemudian IS juga berkembang seiring dengan tuntutan dunia bisnis yang membutuhkan kehandalan pengelolaan hardware dan software dalam mendukung kinerjanya. Bagaimana dengan IT?
Disiplin ilmu IT berkembang pada era akhir 1990-an. Ilmu IT berkembang lantaran diperlukan satu disiplin ilmu lagi dalam dunia per-komputer-an yang akan membantu suatu organisasi atau institusi dalam menjamin kelayakan infrastruktur komputer dikaitkan dengan kesiapan dari sisi internal, semisal kesiapan sumber daya manusia terkait.
Deskripsi Ilmu
Selanjutnya, dokumen ‘Computing Curricula 2005′ tersebut secara gamblang menjelaskan deskripsi masing-masing dari ilmu per-komputer-an yang ada dewasa ini. Secara singkat, deskripsi tersebut adalah sebagai berikut:
Lima Aspek dan Theory vs Applied
Di dalam dokumen ‘Computing Curricula 2005′ tersebut, penjelasan di atas dipaparkan lebih panjang-lebar. Bahkan untuk kekuatan dari masing-masing jurusan ilmu per-komputer-an tersebut, telah diterjemahkan dalam bentuk tabel grafik yang mencerminkan fokus ilmu terkait.
Fokus tersebut mengacu kepada lima aspek, yaitu (1). Isu Organisasi dan Sistem Informasi, (2). Teknologi Aplikasi, (3). Metode dan Teknologi Software, (4). Infrastruktur Sistem, serta (5). Arsitektur dan Hardware Komputer, yang kelimanya berada pada sumbu vertikal.
Setiap disiplin ilmu per-komputer-an memang secara umum bisa saja secara sebagian atau keseluruhan mempelajari kelima aspek tersebut. Tetapi dari tabel grafik yang disediakan, dapat secara jelas menggambarkan fokus dan kekuatan masing-masing.
Karena pada grafik tersebut, pada sumbu horizontalnya menjelaskan tentang pengembangan keilmuannya, apakah lebih theory (teori, prinsip dan inovasi) ataukah lebih kepada applied (aplikasi, pemasangan, konfigurasi).
Bobot dan Kekhasan
Dipaparkan pula dalam tabel terpisah, pembobotan untuk masing-masing ‘mata kuliah’ untuk setiap jurusan. Bobot tersebut menggunakan kisaran poin ‘0′ hingga ‘5′. Setiap jurusan ternyata memiliki pembobotan poin yang berbeda untuk setiap ‘mata kuliah’ terkait.
Jenis ‘mata kuliah’-nya pun dibagi menjadi dua rumpun besar, yaitu computing topics dan non-computing topics. Kemudian terdapat pula tabel sebagai barometer kompetensi dan kapabilitas (secara relatif) atas lulusan dari tiap jurusan yang ada.
Barometer tersebut, juga dengan skala ‘0′ sampai dengan ‘5′, melakukan penilaian dari berbagai area kompetensi, yaitu (1). algoritma, (2). program aplikasi, (3). pemrograman komputer, (4). hardware dan piranti lain, (5). interface manusia-komputer , (6). sistem informasi, (7). manajemen informasi (basis data), (8). perencanaan sumber daya teknologi informasi, (9). intelligence systems, (10). jaringan dan komunikasi, serta (11). pengembangan sistem melalui integrasi.
Adapun untuk setiap area kompetensi di atas, masih terbagi lagi atas beberapa kriteria performance capability. Sehingga dari tabel tersebut akan dapat menjelaskan bahwa dari kelima jurusan yang ada (CE, CS, IS, IT dan SE), akan menghasilkan lulusan dengan kompetensi dan kapabilitas yang unik dengan karakteristik masing-masing.
Jadi jika kita mengacu kepada dokumen ‘Computing Curricula 2005′ tersebut, maka kita akan terbantukan dalam mendapatkan gambaran lebih jelas tentang karakteristik, kekhasan, keunikan dan keunggulan tiap-tiap jurusan ilmu per-komputer-an yang berkembang saat ini. Itupun jika kita mau dan mampu thinking out of the box.
Download "Computing Curricula 2005"
Sumber : L I P I
Sumber : DetikiNet